KARL
RAIMUND POPPER(1902)
FILSAFAT
SAINS
Diajukan Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas akhir semester Mata Kuliah Filsafat Sains
Dosen pengampu : Irawan, M.hum
Disusun Oleh :
Shevty
Riany 1210207098
Pendidikan
Fisika/B/III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
Pendahuluan
A. Tujuan
Mengungkap, menganalisis, tentang tokoh
filsafat sains modern awal sampai post modern.
B. Metode
: Analisis teks
C. Hasil
Hasil argumen dari tiga tokoh yaitu Karl
Raimund, David Hume, Francis Bacon mereka berpendapat yang sama mengenai
pengetahuan. Meskipun pendapat mereka berbeda tetapi sama tujuan bahwa
pengetahuan itu berasal dari pengetahuan.
ISI
A. Pendapat
tokoh
·
Karl Raimund Popper
(1902)
Popper merupakan seorang pemikir yang menguasai
banyak bidang; sejarah, kesusastraan, psikologi, politik dan filsafat. The Logic of Sientific discovery menjadikan
dia terkenal sebagai seorang filusuf. Ia banyak berhubungan dengan anggota-anggota
lingkaran Wina dan melancarkan serangkaian kritik tajam atas sejumlah pikiran
pokoknya terutama menyangkut persoalan metode induktif yang berdasarkan fakta.
Ia mempertanyakan berapapun jumlah fakta yang dikumpulkan itu tidak pernah dapat disimpulkan suatu
kebenaran umum. Bagi popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah
dibuktikan tetapi karena dapat diuji (testable).
Jika tidak lolos dari pengujian maka teori itu tidak benar dan harus diganti
dengan teori yang lebih tepat. Jika teori itu bertahan dari pengujian berarti
kebenarannya semakin kokoh (Corroboration),
poper sebagai “sebuah metode empirik”.
· David
Hume (Empirisisme dan batas-batas pengetahuan)
Hume
lahir di Edinburg (1711), ia seorang sastrawan dan filsuf berkebangsaan
inggris, karyanya sangat berpengaruh dalam pemikiran filsafat yang menganut
paham empirisme yang dicetuskan pertama kali oleh John Locke, salah satu karyanya adalah Inquiri Concerning Human
Knowledge, (1748).
Hume menentang semua pemikiran yang
tidak dapat di kertahui oleh indera artinya bahwa pemikiran yang telah didapat
bukan dari sebuah pengalaman , karena pengalamanlah yang meberi informasi yang
langsung dan pasti terhadap objek yang dapat diamati sesuai waktu dan tempat.
Dan dari kumpulan-kumpulan pengalaman yang di observasi akan menjadi sebuah
pengetahuan. Hume berpendapat bahwa tidak ada kesimpulan yang pasti benar,
karena pengalaman yang diobservasi oleh inderawi melalui hubungan sebab akibat
terhadap fakta yang belum pasti kebenarannya.
Pemikiran atau gagasan dari hume
mengatakan bahwa pengetahuan itu berasal dari observasi pengalaman-pengalaman
yanng di alami oleh indera pada peristiwa yang terjadi pada saat itu juga, kemudian
menimbulkan kesan yang membentuk gagasan, sehingga menghasilkan pengetahuan.
· Francis
Bacon (1561-1626) metode sebagai kunci kepada pengetahuan
Kritik
utam Bacon adalah bahwa pengetahuan telah mandeg. Francis bacon menguasai
dirinya sendiri dengan kewajiban mereformasi filsafat dan sains pada zamannya.
Sains dikenal dengan pengetahuan, dan pengetahuan artinya membaca teks-teks
kuno artinya pengetahuan itu hasil dari masa lalu yang sudah terjadi.filsafat masih didomonasi
oleh plato dan Aristoteles, yang ajaran-ajarannya Bacon sindir sebagai
“bayang-bayang” dan “hantu”. Karena Bacon menekankan kegunaan atas pengetahuan,
maka dia mengatakan bahwa “pengetahuan adalah kekuasaan”. Pengetahuan
tradisional ini tidak berguan adalah bahwa sains telah bercampur dengan
“takhayul”, spekulasi yang tidak terarah, dan teologi. Bacon menolak pendekatan
ini yang digunakan oleh sains karena sebagai metode.
B.
Perbandingan pendapat
antar tokoh
· David
Hume : Berpendapat bahwa pengalamanlah yang meberi informasi yang langsung dan
pasti terhadap objek yang dapat diamati sesuai waktu dan tempat. Dan dari
kumpulan-kumpulan pengalaman yang di observasi
akan menjadi sebuah pengetahuan.
Karl
Raimund Popper : Bagi popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah
dibuktikan tetapi karena dapat diuji (testable).
Jika tidak lolos dari pengujian maka teori itu tidak benar dan harus diganti
dengan teori yang lebih tsepat. Jika teori itu bertahan dari pengujian berarti
kebenarannya semakin kokoh (Corroboration),
poper sebagai “sebuah metode empirik”.
· Francis
Bacon : Sains dikenal dengan pengetahuan, dan pengetahuan artinya membaca
teks-teks kuno artinya pengetahuan itu hasil dari masa lalu yang sudah terjadi.
C. Ringkasan
Dari ketiga pendapat tokoh diatas
bahwa pengetahuan itu yang kita alami dan di observasi secara langsung oleh
indera kita. Kumpulan pengalaman yang fakta itu merupakan sebuah pengetahuan. Sebagaiman
Karl Raimund Popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah dibuktikan
tetapi karena dapat diuji (testable).
PENUTUP
Dari
ketiga pendapat tokoh diatas bahwa pengetahuan itu yang kita alami dan di
observasi secara langsung oleh indera kita. Kumpulan pengalaman yang fakta itu
merupakan sebuah pengetahuan.
Bagi beberapa kalangan/ ilmuan dan ahli
bahasa perbedaan itu harus di selesaikan dan harus ada titik temu nya, karena
jika tidak akan menimbulkan kekecewaan berbahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar