Jumat, 26 April 2013

Makalah Filsafat Sains


KARL RAIMUND POPPER(1902)
FILSAFAT SAINS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas akhir semester Mata Kuliah Filsafat Sains

Dosen pengampu  : Irawan, M.hum




Disusun Oleh  :

Shevty Riany               1210207098



Pendidikan Fisika/B/III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011

Pendahuluan


A.    Tujuan
Mengungkap, menganalisis, tentang tokoh filsafat sains modern awal sampai post modern.

B.     Metode : Analisis teks

C.     Hasil
Hasil argumen dari tiga tokoh yaitu Karl Raimund, David Hume, Francis Bacon mereka berpendapat yang sama mengenai pengetahuan. Meskipun pendapat mereka berbeda tetapi sama tujuan bahwa pengetahuan itu berasal dari pengetahuan.


ISI
A.       Pendapat tokoh
·                 Karl Raimund Popper (1902)
Popper  merupakan seorang pemikir yang menguasai banyak bidang; sejarah, kesusastraan, psikologi, politik dan filsafat. The Logic of Sientific discovery menjadikan dia terkenal sebagai seorang filusuf. Ia banyak berhubungan dengan anggota-anggota lingkaran Wina dan melancarkan serangkaian kritik tajam atas sejumlah pikiran pokoknya terutama menyangkut persoalan metode induktif yang berdasarkan fakta. Ia mempertanyakan berapapun jumlah fakta yang dikumpulkan  itu tidak pernah dapat disimpulkan suatu kebenaran umum. Bagi popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah dibuktikan tetapi karena dapat diuji (testable). Jika tidak lolos dari pengujian maka teori itu tidak benar dan harus diganti dengan teori yang lebih tepat. Jika teori itu bertahan dari pengujian berarti kebenarannya semakin kokoh (Corroboration), poper sebagai “sebuah metode empirik”.

·      David Hume (Empirisisme dan batas-batas pengetahuan)
Hume lahir di Edinburg (1711), ia seorang sastrawan dan filsuf berkebangsaan inggris, karyanya sangat berpengaruh dalam pemikiran filsafat yang menganut paham empirisme yang dicetuskan pertama kali oleh John Locke, salah satu karyanya adalah Inquiri Concerning Human Knowledge, (1748).
          Hume menentang semua pemikiran yang tidak dapat di kertahui oleh indera artinya bahwa pemikiran yang telah didapat bukan dari sebuah pengalaman , karena pengalamanlah yang meberi informasi yang langsung dan pasti terhadap objek yang dapat diamati sesuai waktu dan tempat. Dan dari kumpulan-kumpulan pengalaman yang di observasi akan menjadi sebuah pengetahuan. Hume berpendapat bahwa tidak ada kesimpulan yang pasti benar, karena pengalaman yang diobservasi oleh inderawi melalui hubungan sebab akibat terhadap fakta yang belum pasti kebenarannya.
          Pemikiran atau gagasan dari hume mengatakan bahwa pengetahuan itu berasal dari observasi pengalaman-pengalaman yanng di alami oleh indera pada peristiwa yang terjadi pada saat itu juga, kemudian menimbulkan kesan yang membentuk gagasan, sehingga menghasilkan pengetahuan.
· Francis Bacon (1561-1626) metode sebagai kunci kepada pengetahuan
Kritik utam Bacon adalah bahwa pengetahuan telah mandeg. Francis bacon menguasai dirinya sendiri dengan kewajiban mereformasi filsafat dan sains pada zamannya. Sains dikenal dengan pengetahuan, dan pengetahuan artinya membaca teks-teks kuno artinya pengetahuan itu hasil dari masa lalu  yang sudah terjadi.filsafat masih didomonasi oleh plato dan Aristoteles, yang ajaran-ajarannya Bacon sindir sebagai “bayang-bayang” dan “hantu”. Karena Bacon menekankan kegunaan atas pengetahuan, maka dia mengatakan bahwa “pengetahuan adalah kekuasaan”. Pengetahuan tradisional ini tidak berguan adalah bahwa sains telah bercampur dengan “takhayul”, spekulasi yang tidak terarah, dan teologi. Bacon menolak pendekatan ini yang digunakan oleh sains karena sebagai metode.
B.          Perbandingan pendapat antar tokoh
· David Hume : Berpendapat bahwa pengalamanlah yang meberi informasi yang langsung dan pasti terhadap objek yang dapat diamati sesuai waktu dan tempat. Dan dari kumpulan-kumpulan pengalaman yang di observasi  akan menjadi sebuah pengetahuan.
Karl Raimund Popper : Bagi popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah dibuktikan tetapi karena dapat diuji (testable). Jika tidak lolos dari pengujian maka teori itu tidak benar dan harus diganti dengan teori yang lebih tsepat. Jika teori itu bertahan dari pengujian berarti kebenarannya semakin kokoh (Corroboration), poper sebagai “sebuah metode empirik”.

· Francis Bacon : Sains dikenal dengan pengetahuan, dan pengetahuan artinya membaca teks-teks kuno artinya pengetahuan itu hasil dari masa lalu  yang sudah terjadi.
C.     Ringkasan
Dari ketiga pendapat tokoh diatas bahwa pengetahuan itu yang kita alami dan di observasi secara langsung oleh indera kita. Kumpulan pengalaman yang fakta itu merupakan sebuah pengetahuan. Sebagaiman Karl Raimund Popper suatu teori dikatakan ilmiah bukan karena sudah dibuktikan tetapi karena dapat diuji (testable).

PENUTUP

Dari ketiga pendapat tokoh diatas bahwa pengetahuan itu yang kita alami dan di observasi secara langsung oleh indera kita. Kumpulan pengalaman yang fakta itu merupakan sebuah pengetahuan.
Bagi beberapa kalangan/ ilmuan dan ahli bahasa perbedaan itu harus di selesaikan dan harus ada titik temu nya, karena jika tidak akan menimbulkan kekecewaan berbahasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar