Jumat, 26 April 2013

Makalah fisika Modern


MAKALAH
“TRANSFORMASI NUKLIR”
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Fisika Modern

logouinbandung.jpg

Disusun Oleh :
Kelompok 5/B
Merisna Oktriani                     1210207065
Mia Aminatuzzuhri                 1210207066
Muslihin                                  1210207071
Nadaurrahmah                        1210207072
R. Miranda Risang Ayu          1210207086
Rizki Ulfah Izzati                     1210207095
Roni Badrujaman                    1210207096
Shevty Riani                           1210207098

JURUSAN TADRIS MIPA
PRODI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan puji tetap bagi Allah swt yang tiada pernah menghentikan nikmat-Nya bagi umatnya. Salawat dan salam semoga tercurah limpah kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya, serta seluruh umat yang taat kepadanya.
“TRANSFORMASI NUKLIR” adalah judul makalah yang menjadi pilihan kelompok 5. Yang mana makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas bagian dari Fisika Modern, dan berkat rahmat Allah karya tulis yang berbentuk makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktunya.
Sebelum makalah ini tersusun kami berusaha untuk menghindari berbagai kesalahan, namun demikian tersusunnya makalah ini adalah tidak sempurna. Oleh karena itu kami mohon maaf  kepada rekan pembaca sekalian apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekeliruan serta kritik saran yang membangun sangat kami nantikan.
Kami menyadari bahwa tersusunya makalah ini adalah atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka sewajarnyalah dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Fisika Modern
2.      Seluruh pihak yang telah berkenan membantu kami dalam penyusunan makalah
Akhirnya kepada Allah jualah kami memuji dan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Dan kepada-Nya lah kami memohon taufik, hidayah, dan inayah-Nya. Amin.
Bandung,   Februari 2013
 
          Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ·····································································    i
DAFTAR ISI ··················································································   ii
BAB 1 PENDAHULUAN ·································································   1
A.    LATAR BELAKANG ···························································   1
B.     TUJUAN ·············································································   1
C.    RUMUSAN MASALAH ·························································   2
BAB II PEMBAHASAN ··································································   3
A.    PENAMPANG ·····································································   3
B.     TERMALISASI NEUTRON ···················································   4
C.    REAKSI NUKLIR ································································   5
D.    SISTEM KOORDINAT PUSAT MASSA ··································   8
E.     FISSI NUKLIR ·····································································   9
BAB III PENUTUP ········································································  10
A.    KESIMPULAN ····································································  10
B.     SARAN ···············································································  10
DAFTAR PUSTAKA ·····································································  11

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Formula E = mc2 yang diungkapkan oleh Albert Einstein merupakan formula ilmiah yang paling dikenal di era modern. Formula ini memaparkan hubungan antatr energi, massa, dan kecepatan cahaya. Pembangkit listrik tenaga nuklir atau secara singkat disebut reaktor nuklir merupakan salah satu konsep yang memanfaatkan formula ini. Reaktor nuklir bahkan dapat dikatakan sebagai pemanfaatan atau buah ekonomi dari formula ilmiah Eisntein di atas. Hal itu karena pasokan energi, yang bisa diberikan oleh reaktor nuklir dalam jumlah besar, merupakan salah satu penunjang penting ekonomi.
Reaksi fisi nuklir merupakan proses fisika mendasar yang digunakan untuk membangun reaksi nuklir, baik yang ditujukan untuk menghasilkan listrik atau sebagai mesin pendorong kapal selam, atau bentuk energi lainnya. Secara sederhana yang terjadi dalam reaksi fisi nuklir adalah perubahan massa menjadi energi. Oleh karena itu langkah pertama yang tepat untuk mempelajari aspek fisika dari reaktor nuklir adalah dengan mempelajari reaksi nuklir itu sendiri.
Untuk memahami reaksi nuklir, reaksi fisi nuklir dan hal lain yang berhubungan dengannya akan dipaparkan pada bab selanjutnya.
B.       TUJUAN
1.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Modern
2.      Dapat memahami termalisasi neutron
3.      Dapat mengetahui proses terjadinya reaksi nuklir
4.      Dapat memahami sistem koordinat pusat massa
5.      Menjelaskan reaksi fisi nuklir


C.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan penampang ?
2.      Apa yang dimaksud dengan termalisasi neutron ?
3.      Bagaimana proses terjadinya reaksi nuklir ?
4.      Bagaimana cara sistem koordinat massa ?
5.      Bagaimana proses terjadinya reaksi nuklir ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENAMPANG
Penampang adalah suatu cara untuk menyatakan peluang partikel penembak akan berinteraksi dengan suatu cara tertentu dengan partikel target. Dibayangkan bahwa setiap partikel target memiliki luas tertentu terhadap partikel datang, semakin besar luas penampang semakin besar peluang berinteraksi. Reaksi nuklir seperti reaksi kimiawi, menyediakan keduanya, informasi dan cara untuk menggunakan informasi ini secara praktis. Sebagian besar dari yang diketahui tentang inti atomik telah datang dari eksperimen penembakan target inti diam oleh partikel penembak yang energetik.
Suatu cara yang enak menyatakan peluang partikel penembak akan berinteraksi dengan suatu cara tertentu dengan partikel target ialah memakai ide penampang yang diperkenalkan dalam struktur atomik. Dalam hubungannya dengan eksperimen hamburan Rutherford. Misalnya kita mempunyai lempengan material yang luasnya A dan tebalnya dx. Jika material tersebut mengandung n atom persatuan volume, maka jumlah total ini dalam lempengan tersebut adalah nA dx, karena volumenya ialah A dx. Jika setiap inti berpenampang σ untuk interaksi tertentu maka penampang bersama semua inti dalam lempengan tersebut adalah nAσ dx. Jika terdapat N partikel dalam berkas penembak, banyaknya dN berinteraksi dalam lempengan dinyatakan sebagai berikut :
 =
                                                                =
                                                               = nσ dx

B.       TERMALISASI NEUTRON
Karena neutron tak berubah dan momen magnetiknya sangat kecil, neutron tidak berinteraksi dengan elektron atomik yang terdapat pada lintasannya tetapi berinteraksi dengan intinya saja. Sebuah neutron dapar bertumbukkan elastis dan tak elastis dengan inti.
     Neutron kehilangan sebagian besar energinya dalam tumbukan elastis ketika tumbukannya bertatapan daripada berserempetan. Jika sebuah neutron bertumbukan tatap dengan sebuah proton, dan semua energinya hilang. Jika targetnya sebuah deutron dan neutron memberikan 89% energi awalnya. Jika bertumbukan dengan inti 12C kehilangan 28% energinya. Jika bertumbukan dengan inti 238U neutron hanya kehilangan 1,7% energinya. Maka dapat disimpulkan bahwa neutron kehilangan energi paling cepat ketika dihambur dengan inti ringan. Neutron akhirnya mencapai kesetimbangan termal dengan materi yang mengelilinginya; neutron termal ityu memiliki energi berberpeluang terbesar KT yang besarnya ialah 0,025 eV pada temperatur kamar. Anggaplah semua sudut-hambur berpeluang sama, maka jumlah tumbukan rata-rata yang diperlukan untuk melakukan termalisasi neutron 2 MeV ialah 18 dalam hidrogen, 25 dalam deuterium, 114 dalam karbon, dan 2150 dalam uranium.
     Termalisasi neutron dikembangkan dalam suatu soal dalam pasal sebelumnya. Karena neutron termal – neutron termal yang berada dalam kesetimbangan dengan lingkungannya yang penting dalam operasi reaktor nuklir. Karena neutron tidak bermuatan dan momen magentiknya sangat kecil, maka dalam perjalanannya neutron tidak berinteraksi dengan elektron atomik, tetapi berinteraksi dengan intinya. Neutron dapat bertumbukan dengan inti secara elastis (energi kinetiiknya kekal) atau secara tak elastis. Jika tumbukannya tak elastis, inti ditinggalkan dalam keeadaan tereksitasi, kemudian energi eksitasi dikeluarkan dalam peluruhan gama. Tumbukan tak elastis yang tidak melibatkan penampakan partikel hanya penting pada

neutron relatif cepat (E > MeV) yang jatuh pada inti dengan Z sedang atau besar. Dalam inti ringan, dan untuk neutron yang kurang energitik, dalam semua zat, hamburan elastis menjadi ragam utama dari kehilangan-energi.
     Neutron kehilangan paling banyak energi dalam tumbukan elastis dengan inti bilangan bertumbukan berhadapan diabndingkan dengan tumbukan serempet. Partikel m0  yang bertumbukan berhadapan dengan partikel lain yang dalam keadaan diam dengan massa m2. Setelah tumbukan kelajuan partikel ialah v’1 dan v’2. Dari hukum kekekalan momentum linear diperoleh :
m1 m2 = m1 v’2  -  m1 v’1
                                         m1 (v1 +  v’1) = m2 v’2
      m1 v12 = m1 v’12 + m2 v’22
m1 (v12 +  v’12) = m2 v’22
m1 (v1 +  v’1) (v1 - v’1) = m2 v’22
C.      REAKSI NUKLIR
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana partikel nuklir bertubrukan, uuntuk memproduksi hassil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Reakis nuklir pada umumnya terjadi dalam dua tahap. Pertama terbentuk inti gabungan dari kedua partikel yang bereaksi, namun inti gabungan ini tidak stabil karena memiliki energi berlebih, sehingga akan mengeluarkan

Text Box: X (a, b) YText Box: a + X ® Y + b
energi berlebihnya. Energi berlebih tersebut dikeluarkan dengan cara meluruh kembali menjadi dua atau beberapa partikel.
atau disingkat :
X adalah inti awal, Y inti akhir, sedang a dan b masing-masing adalah partikel datang dan yang dipancarkan.
Apabila suatu partikel a ditembakkan pada inti X, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi, yakni hamburan elastik, hamburan inelastik dan reaksi nuklir. Para ahli banyak menggunakan reaksi nuklir ini untuk tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam suatu penelitian, misalnya AAN (Aktivasi Neutron).
Dalam reaksi inti berlaku beberapa hukum kekekalan, antara lain :
1.      Hukum kekekalan muatan
å Z = tetap
2.      Hukum kekekalan massa dan energi
MAC2 + mAC2 + Ka = MBC2 + MbC2 + Kb + Kb
MAC2 + mAC2 = MBC2 + MbC2 + Q
Dimana Q = energi reaksi
 = KB + Kb – Ka (Energi kinetik)
Bila Q > 0 reaksi ekso energi
Q < 0 reaksi endo energi
3.      Hukum kekekalan nomor massa
A = tetap
4.      Hukum kekekalan momentum sudut inti
å I = tetap
5.      Hukum kekekalan paritas
å Õ = tetap
6.      Hukum kekekalan momentum linier
å P = tetap

Partikel yang digunakan untuk menembaki inti-inti radioaktif agar terjadi reaksi nuklir adalah partikel a, partikel b, sinar g, netron, proton dan deuteron. Pada peristiwa reaksi nuklir, inti yang ditembaki akan berubah menjadi inti yang lain disertai pelepasan partikel lain dan energi. Besarnya energi yang terbentuk pada peristiwa reaksi sama dengan selisih massa mula-mula dengan massa akhir.
Reaksi nuklir dapat digolongkan dengan beberapa cara, tergantung pada keadaan yaitu sebagai berikut :
1.      Klasifikasi reaksi nuklir menurut partikel penembak
Menurut klasifikasi ini dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni:
a.      Reaksi partikel bermuatan
Termasuk reaksi ini adalah reaksi p, d, a, C12, O16
b.      Reaksi netron
Partikel yang ditembakkan adalah netron
c.       Reaksi foto nuklir
Partikel yang ditembakkan adalah foton (sinar gamma)
d.      Reaksi elektron
Partikel yang ditembakkan adalah elektron
2.      Klasifikasi reaksi nuklir menurut energi partikel penembak
a.      Untuk reaksi netron, energi netron penembak dapat digolongkan dalam empat golongan, yaitu :
Netron termik dengan energi datang ~ 1/40 eV
Netron epitermik dengan energi datang ~ 1 eV
Netron datang dengan energi datang ~ 1 keV
Netron cepat dengan energi datang 0,1 – 10 MeV
b.      Untuk reaksi partikel bermuatan, partikel penembak digolongkan sebagai beerikut :
Partikel berenergi rendah   : 0,1 – 10 MeV
Partikel berenergi tinggi     : 10 – 100 MeV
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.

Reaksi fusi nuklir adalah reaksi pekeburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Adapun manfaat reaksi nuklir diantaranya :
·         Membuat suatu nuklida dari nuklida yang lain (transmutasi)
·         Mengubah nuklida yang tak radio aktif menjadi bersifat radioaktif. (Produksi radioaktif)
·         Membuat undur Transuranium (Unsur yang nomor atom diatas 92)
·         Menentukan massa atom
·         Menghasilkan energi yang besar (sumber energi)

D.      SISTEM KOORDINAT PUSAT MASSA
     Interaksi antar materi seringkali merupakan interaksi banyak titik materi. Pada sistem banyak titik, selain terdapat gaya eksternal (Fe) juga terdapat gaya internal (Fij) antar titik-titik dalam benda. Untuk itu diperkenalkan pusat massa, dimana gaya aksi yang diberikan ke setiap titik materi dipandang sama dengan gaya aksi yang diberikan pada pusat massa suatu sistem materi tunggal. Contoh sederhananya saat kita melempar bola ke atas, sebenarnya semua titik pada materi mendapatkan gaya aksi yang besarnya kita sebut Fi. Namun akan lebih sederhana jika kita menganggap bola itu sebagai satu titik materi saja, yakni pada pusat massanya. Pusat massa suatu benda ialah titik dimana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol.
     Untuk pengamat yang berada di pusat massa, partikel-partikel itu mempunyai momentum yang sama besar tetapi berlawanan arah. Jadi jika partikel yang bermassa mA dan berkelajuan V datang pada sebuah partikel diam bermassa mB jika dilihat dari pngamat dalam laboratorium, maka kelajuan V dari pusat massa didefinisikan melalui persyaratan :

mA(v - V) = mBV
V =  v

E.       REAKSI FISI
     Reaksi fisi adalah peristiwa pembelahan inti berat menjadi 2 inti baru yang  disertai dengan beberapa neutron dan energi yang sangat besar. Pada reaksi ini juga terbelah menjadi dua inti yang lebih ringan. Karena energi ikat inti ringan adalah sekitar 1 MeV per nukleon lebih kuat daripada inti berat.
      Pada reaksi fisi selalu dihasilkan neutron baru yang jumlahnya lebih besar dari neutron penembaknya. Neutron baru tersebut dapat mengadakan tumbukan dengan atom-atom uranium yang belum mengadakan pembelahan inti, sehingga terjadi reaksi fisi lagi, demikian seterusnya. Oleh karenanya, reaksi fisi ini disebut juga reaksi rantai.
     Reaksi rantai yang tidak terkendali merupakan prinsip kerja bom atom, sedangkan reaksi rantai yang terkendali merupakan prinsip kerja reaktor atom.

BAB III
PENUTUP
A.      SIMPULAN
       Setelah kami mempelajari materi mengenai Transformasi Nuklir bagian dari Mata Kuliah Fisika Modern maka bertambahlah wawasan kami mengenai penampang, termalisasi neutron, reaksi nuklir, sistem koordinat pusat massa, dan fissi nuklir. Maka dengan demikian kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Penampang adalah suatu cara untuk menyatakan peluang partikel penembak akan berinteraksi dengan suatu cara tertentu dengan partikel target.
2.      Neutron kehilangan energi paling cepat ketika dihambur dengan inti ringan sehingga akhirnya mencapai kesetimbangan termal dengan materi yang mengelilinginya.
3.      Reaksi nuklir adalah sebuah proses dimana partikel nuklir bertubrukan, uuntuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal.
4.      Pusat massa suatu benda ialah titik dimana gaya internal pada sistem massa sama dengan nol.
5.      Reaksi fisi adalah peristiwa pembelahan inti berat menjadi 2 inti baru yang  disertai dengan beberapa neutron dan energi yang sangat besar. Reaksi fisi nuklir merupakan proses fisika mendasar yang digunakan untuk membangun reaktor nuklir, baik yang ditujukan untuk menghasilkan listrik atau sebagai mesin pendorong kapal selam, atau bentuk energi lainnya. ecara sederhana yang terjadi dalam reaksi fisi nuklir adalah perubahan massa menjadi energi.
B.       SARAN
Dengan membaca lebih banyak sumber dan referensi, bab mengenai reaksi nuklir akan sedikit lebih mudah dipahami dengan berbagai penjelasan yang berbeda selama arti penjelasan tersebut sama.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Concept of Modern Physics, Fourth Edition. Jakarta  :   Erlangga






                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar